Senin, 13 Desember 2010

Hujan di Minggu pagi

Hari minggu adalah hari dimana pe-jogging Cikarang Baru melakukan olahraga diarea Tropikana Garden. Ada juga yang main bulu tangkis bersama keluarga atau teman sepermainannya. Namun minggu ini, 12 Desember langit mendung. Dibeberapa titik sudah mulai hujan rintik-rintik.


Pukul 7.30 hujan semakin deras, pedagang yang tidak membawa terpal kalang kabut menyelamatkan barang dagangannya. Sementara pengunjung yang sedang makan dibawah terpal pun tak luput dari deraan air hujan.

Inilah kondisi yang menjadi momok bagi pedagang dipasar festival Cikarang. Hujan tak seberasa besar ini pun langsung menurunkan omzet para pedagang.

Pedagang pakaian yang barang dagangannya terciprat air hujan menjadi kurang menarik dimata calon pembeli. Bagi pedagang makanan mungkin masih bisa berpikir positif, hawa dingin setelah hujan akan menyebabkab orang menjadi lebih cepat lapar. Mudah-mudahan setelah reda pengunjung kembali mendatangi lapak-lapak mereka. Dari pantauan kami, para lapaker mengakui kalo omzet jualan minggu ini jauh menurun dibanding minggu sebelumnya.

Jumat, 26 November 2010

Belajar (lagi) agama Islam

Zaman boleh berganti, tapi pengetahuan agama juga perlu ditingkatkan. Mari kita refresh lagi pengetahuan kita tentang agama islam yang paling dasar.

Rukun Islam ada lima:
1. Membaca 2 kalimat sahadat.
"Ashhadu anlaa ilaaha illallah, wa ashhadu anna muhammadarosuulullah".
Artinya aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah, dan saya bersaksi (bahwa) Muhammad itu utusan Allah.

Setelah mengucapkan 2 kalimat sahadat masuk ke rukun yang kedua,

2. Mendirikan shalat
Orang islam diwajibkan mendirikan shalat 5 kali setiap hari, shalat zhuhur, asyar, maghrib, isya dan subuh.

3. Melaksanakan puasa dibulan Ramadhan.
Kaum muslim diseluruh dunia wajib melaksanakan puasa ramadhan selama satu bulan penuh.

4. Mengeluarkan zakat

5. Melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu, baik materi ataupun immanteri.

Sebagai seorang muslim, sudahkah kita menjalankan rukun islam secara baik?

Senin, 11 Oktober 2010

10-10-10

10 Oktober 2010 dijadikan sebagai hari yang special bagi sebagian orang, khususnya yang akan melangsungkan pernikahan. Gedung-gedung pertemuan penuh terisi oleh acara resepsi/pernikahan, salah satunya adalah Indra Bekti, presenter kondang. Tak mau ketinggalan, salah satu kerabat di Bandung melangsungkan resepsi pernikahan pada hari 10-10-10 walaupun akad nikahnya sendiri telah dilakasanakan pada 03-10-10.

Rencananya kita akan pakai motor dari Cikarang ke Bandung, tapi karena Sabtu paginya Cikarang diguyur hujan akhirnya menggunakan mobil sewaan, Avanza 2004. Jam 14.00 ke Bogor ambil mobil sekalian jemput Ibu dan Aca, si Bungsu. Tiba di Bogor jam 16.30. Setelah istirahat sejenak dan solat Asyar, jam 17 kita bertolak dari Bogor ke Bogor lewat Cipularang.

Memasuki tol Jagorawi tampak jalanan ramai lancar diiringi hujan dengan intensitas ringan, sedikit tersendat ketika memasuki gerbang tol Pasar Rebo karena banyak juga antri lewat tol Cikunir.

Jam 19.00 mampir ke Cikarang dulu, jemput istri dan Kiki. Mandi lalu makan. Jam 20.00 kita jalan lewat Jalan Raya Karawang masuk tol Karawang Barat. Ternyata dari persimpangan lampu merah ke tol Karawang Barat lumayan jauh, mungkin hampir sama kalo lewat Klari.

Setelah memasuki jalan tol, Avanza bisa berlari 100 km/jam. Tol Cipularang dengan jalanan yang menanjak dan bergelombang membuatku untuk mempertahankan kecepatan di 80 - 100 kpj sebab jika kecepatan dibawah itu akan sangat berat sekali ketika melewati pendakian. Begitu rambu "awal pendakian" terlihat kuinjak pedal gas lebih dalam biar gak kedodoran ditanjakan.

Beberapa kendaraan didepan yang gak kuat nanjak memaksaku untuk bermanuver ke lajur tengah, zigzag ke kanan. Rupanya karena jalanannya gak mulus penumpang dibelakang protes.
Ya sudah..., akhirnya mentok di 80 kpj. Keluar tol Pasteur. Malam ini kita bermalam di Pasir Jati, Ujung Berung, dirumah adik perempuan. Esoknya baru jalan lagi menghadiri resepsi pernikahan kerabat.

Jumat, 16 Juli 2010

Pelajaran Bisnis

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Kalau sebagai pebisnis, kita cenderung hanya bergaul dengan sesama pebisnis yang rata-rata, berpikiran rata-rata, memiliki visi yang rata rata dan mempunyai tingkat kepositif-an yang rata-rata, maka percayalah, hasil yang sebetulnya hanya rata-rata pun sudah akan dianggap luar biasa oleh mereka. Bila kita sudah berpuas diri atas prestasi yang sebetulnya masih relatif rata-rata dan malas untuk masuk ke gelanggang komunitas yang lebih tinggi untuk meningkatkan standard pencapaian kita, maka kelengahan ini akan membuat kita tertinggal makin jauh dibanding pergerakan pergerakan besar yang tengah terjadi diluar sana dengan intensitas yang terus meningkat dari hari ke hari.

Sebuah pameo lama berkata;
Kita cenderung menjadi produk lingkungan kita.
Artinya, lingkungan dimana kita bergaul akrab didalamnya, cenderung akan mempengaruhi dengan kuatnya pemikiran pemikiran kita, tindakan-tindakan, latar belakang dari semua keputusan, komitmen komitmen yang kita tetapkan dimasa mendatang serta menjadi indikasi terhadap arah yang kita tuju.

John mason menuliskan dalam salah satu bab tulisannya;
Katakan pada saya siapa sahabat terbaik anda, Dan saya akan katakan kepada anda siapa anda. Jika anda berkumpul bersama serigala, anda akan belajar melolong, tetapi jika anda bergaul dengan elang, anda akan belajar cara membumbung mencapai ketinggian yang luar biasa.

Bergaul terlalu dekat dengan tipikal orang rata-rata, baik dalam pemikiran, ide, pencapaian dan visi selain menghambat pertumbuhan, komunitas jenis ini cenderung juga bisa mempengaruhi kobaran api motivasi. Mimpi-mimpi besar yang kita bangun, bisa bergeser sedemikian rupa diatas teori pembenaran yang bernama rasionalitas maupun kenyataan hidup.


Visi-visi hebat yang tadinya terasa begitu mungkin untuk dijangkau, setelah bersinggungan dengan komunitas model ini, seringkali menjadi kabur Dan terlihat begitu jauh hanya karena komunitas rata-rata ini yang seringkali justru berisi orang orang pintar secara akademik, tajam dalam berpikir dan relatif cakap dalam profesinya, tapi sebetulnya miskin secara visi Dan lemah dalam daya terobos. Semakin lama bergaul dengan mereka yang rata-rata tersebut, maka semakin bertumbuh-lah pemikiran didalam kepala hal hal yang sebelumnya kita abaikan sama sekali seperti;

Bahwa keahlian berbisnis adalah berbentuk Gen yg diwarisi dari generasi ke generasi melalui hubungan darah atau ras. Dimana mereka yang tidak mewarisi Gen dagang atau Gen bisnis, kecil kemungkinan menjadi pengusaha besar.

Pencapaian bisnis hebat hanya mungkin terjadi pada mereka yang datang dari keluarga bermodal keuangan hebat, karena mana Ada sih bisnis yang benar benar hebat yang bisa tumbuh oleh sekedar semangat kuat dengan modal keuangan yang cenderung hanya modal dengkul?

Bisnis yang berhasil hanya bisa dibangun diatas koneksi yang kuat yang tentunya harus dibangun diatas investasi keuangan yang tidak kecil untuk memeliharanya. Tanpa koneksi yang kuat, seberapa besar sih bisnis baru kita bisa tumbuh?

Di lain sisi, orang orang gagalpun bisa memetik banyak sekali pelajaran berharga, tetapi memetik pelajaran dengan menjadi lengket adalah 2 issue yang sama sekali berbeda.
Bergaul dengan orang orang hebat, memang tidak membuat bisnis-bisnis kita secara otomatis langsung menjadi hebat, hanya saja dengan bergaul akrab dengan komunitas ini , atmosfir dan spirit mereka-mereka yang hebat dalam pencapaian, maupun kuat dalam visi umumnya bisa menular sedemikian rupa. Roh yang mempengaruhi semangat juang untuk menciptakan sesuatu yang benar hebat, yang mengatasi segala keterbatasan kita, akan lebih mudah untuk dibangkitkan dan dibakar.

Salah seorang pengarang buku yang tulisan tulisannya umumnya berfokus pada motivasi, pernah berkata bahwa 5 orang sahabat yang tepat lebih baik dari 50 sahabat yang bercampur aduk.

Dan sebagai penutup, Ada baiknya merenungkan sebuah peribahasa Bulgaria yang meneguhkan statement diatas;

Jika anda mendapatkan diri anda mengambil dua langkah maju dan satu langkah mundur, pastilah ini karena anda sudah menjalani pergaulan yang campur aduk didalam hidup anda.

disadur dari tulisan Wishnu iriyanto

Jumat, 09 Juli 2010

Silaturrahmi = Opportunity

Memang benar menjalin silaturahmi mempermudah urusan rezeki. Ajang mastermind pada hakekatnya adalah memanjangkan tali silaturahmi antara anggotanya, bergantian menjadi tuan rumah. 30 Mei 2010 lalu Pak Agus kebagian tempat menjadi tuan rumah mastermind. Hadir diantaranya Pak Rui, Pak Mualif, Pak Eko dan Pak Sangadi. Pak Sangadi yang tertarik dengan budidaya kelinci begitu antusias menceritakan kemajuan usaha yang dirintisnya setelah Juni kemarin resmi resign dari kantornya.

Dilain pihak, Pak Rui yang mencoba menambah daya tarik studio dan sekolah musiknya dengan kantin disebelah studionya terkendala dengan pengelola usaha makanannya, yaitu angkringan Jogja. Pemilik angkringan tsb tidak bisa konsisten dengan usahanya, satu minggu buka, satu minggu tutup. Terakhir, satu minggu buka dua minggu tutup. Ini adalah masalah klasik untuk pengusaha kuliner dimanapun yang masih bekerja ditempat lain sehingga urusan usaha ditangani oleh karyawannya. Lain halnya dengan kavling sebelah kiri yang dijalankan Cak Narto, setiap malam ramai pengunjung menikmati menu angkringan sambil lesehan ditempat parkir Ruko Pavilion Niaga.

Entah mengapa Pak Eko berceletuk: "Kenapa gak diserahkan ke Mas Gun aja buat ngelolanya?"

Semua perhatian peserta mastermind langsungtertuju ke arah saya.

"Gimana Mas Gun, sanggup?" tanya Pak Rui.

Terdiam sejenak, lalu menyanggupi usulan tsb.


Tampak depan JM Music & Studio

Konsepnya adalah tenda kafe ala lesehan. Areal hijau pertokoan yang saat itu tidak terurus, ditumbuhi rumput setinggi lutut akan dibuatkan menjadi taman yang asri dengan 5 buah tenda yang bisa dibongkar pasang. Salah satu tenda disediakan khusus bagi pengunjung yang ingin bernyanyi atau bermain musik. Adanya fasilitas free hotspot dan life music seminggu sekali akan menjadikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.


Areal hijau dan space yang akan dijadikan kantin/kafe mulai dirapikan
Akhirnya ditetapkan 10 Juli 2010 sebagai launching JM Cafe. Segera kita bergerak cepat.

Kamis, 17 Juni 2010

Oleh-oleh Festival Wirausaha Bekasi 2010

Selepas nganter Kiki sekolah langsung ke Jababeka II, janjian mau nebeng mobil Pak Wawan ke Bekasi Square.
view depan halte Jababeka II.
Jam 7.30 akhirnya ketemu juga diseberang Paparon.
Tiba di Bekasi Square jam 8.30an masih sepi, sempet bingung juga nyari gerbang entrance-nya. Maklum belum pernah main kesitu.
Setelah ketemu tempat bongkar barang, langsung angkut ke lokasi.
Tampak peserta bazaar sedang menyiapkan standnya masing-masing.
Stand kaos mmc3 gak kebagian meja.
Tampak Pak Anas Deltamas tengah sibuk menyiapkan stand bazaarnya yang diisi dengan boneka.

Jam 10 acara dimulai, dibuka oleh emce yang luar biasa, Eko SHP.

Selasa, 16 Maret 2010

Menulis blog lagi: Cikarang-Bandung-Sumedang

Tak terasa 7 bulan sudah merintis usaha rumah makan sederhana dengan segala dinamikanya, dimulai dengan mempekerjakan dua orang karyawan. Bertahan hingga 3 bulan lalu keluar. Nyari orang untuk bantu bagian dapur ternyata tidak gampang, terpaksa warung tutup selama sebulan. Akhirnya usaha ini dikelola sendiri bersama istri. Selama 1 bulan setengah, jam 3.30 pagi pergi belanja ke pasar sementara istri menyiapkan bumbu dan mulai memasak bahan kemaren yang masih tersisa.
Untuk menghilangkan kejenuhan akhirnya kami putuskan untuk refreshing ke Bandung, bersilaturahmi dengan keluarga disana. Sekalian untuk minta resep sambel untuk ayam goreng.
Sabtu pagi terpaksa Kiki tidak masuk sekolah karena gak mungkin ditinggal dirumah sendirian.
Jarum jam menunjukan pukul 07.00, perjalanan menuju Bandung dimulai. Keluar jalan Citarik ambil arah Rengas Bandung. Jalanan belun terlalu ramai, hanya ada beberapa biker yang kearah Karawang, kupacu "belalang tempur" kuning dengan kecepatan 70 kpj. Wah...., ada yang tidak beres dengan motorku. Ternyata rantai roda belakangnya kendor. Terpaksa speednya dikurangi sambil cari-cari bengkel motor mulai dari Multistrada hingga akhirnya berhenti sebelum stasiun Klari.
Setelah rantai dikencangkan, kamipun melanjutkan perjalanan melalui Cikampek, Purwakarta lalu berbelok ke arah Sadang. Sengaja jalur yang kami pilih lewat Sadang, tidak lewat Padalarang karena tanjakannya tidak terlalu curam.
Jalanan dari Sadang ke Kalijati-Subang ini hanya bisa dilalui untuk 2 jalur mobil sehingga harus ekstra hati-hati tatkala akan menyalip kendaraan didepannya. Melewati rimbunnya kebun karet terasa teduh perjalanan ini. Didepan ada biker, nampaknya sales roti membawa keranjang roti yang berisi roti. Ada sparing partner nih, bisa susul menyusul. Ternyata jauh juga area sales roti tsb, jalan beriringan dari Sadang hingga jalan Cagak yang terkenal itu.
Dari jalan Cagak kami ambil arah kanan menuju Ciater. Tanjakannya tidak terlalu curam, cukup landai tapi jaraknya panjang. Dengan segala kemampuannya, Pesona 5 bisa menaklukan tanjakan panjang. Persimpangan ke arah pemandian air panas Ciater sudah lewat. Banyak sekali objek wisata yang kami lewati diantaranya Gunung Tangkuban Parahu, perkemahan Cikole.
Dari Lembang jalanan menurun dan berbelok hingga akhirnya sampe ke Ledeng. Udaranya yang sejuk menghilangkan penat berkendara selama 4 jam.
Cihampelas dilewati dengan sedikit tersendat hingga fly over Pasopati.

Selasa, 19 Januari 2010

Pengaruh fisbuk bagi perkembangan anak


Setiap sore menjelang magrib, Kiki belajar mengaji di rumah Bu Guru di kompleks Gardenville. Setelah pelajaran berakhir, Bu Guru mendekati Kiki dan berkata:
"Ki, nanti belajar lagi ya dirumah, diulangi lagi sama Mama, ya".
"Gak mau ah, Bu Guru", jawabnya protes.
"Lho, kenapa?", tanya Bu Guru keheranan.
"Abis Mamanya main fisbuk melulu."

Gubrak...!!!