Jumat, 16 Juli 2010

Pelajaran Bisnis

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.

Kalau sebagai pebisnis, kita cenderung hanya bergaul dengan sesama pebisnis yang rata-rata, berpikiran rata-rata, memiliki visi yang rata rata dan mempunyai tingkat kepositif-an yang rata-rata, maka percayalah, hasil yang sebetulnya hanya rata-rata pun sudah akan dianggap luar biasa oleh mereka. Bila kita sudah berpuas diri atas prestasi yang sebetulnya masih relatif rata-rata dan malas untuk masuk ke gelanggang komunitas yang lebih tinggi untuk meningkatkan standard pencapaian kita, maka kelengahan ini akan membuat kita tertinggal makin jauh dibanding pergerakan pergerakan besar yang tengah terjadi diluar sana dengan intensitas yang terus meningkat dari hari ke hari.

Sebuah pameo lama berkata;
Kita cenderung menjadi produk lingkungan kita.
Artinya, lingkungan dimana kita bergaul akrab didalamnya, cenderung akan mempengaruhi dengan kuatnya pemikiran pemikiran kita, tindakan-tindakan, latar belakang dari semua keputusan, komitmen komitmen yang kita tetapkan dimasa mendatang serta menjadi indikasi terhadap arah yang kita tuju.

John mason menuliskan dalam salah satu bab tulisannya;
Katakan pada saya siapa sahabat terbaik anda, Dan saya akan katakan kepada anda siapa anda. Jika anda berkumpul bersama serigala, anda akan belajar melolong, tetapi jika anda bergaul dengan elang, anda akan belajar cara membumbung mencapai ketinggian yang luar biasa.

Bergaul terlalu dekat dengan tipikal orang rata-rata, baik dalam pemikiran, ide, pencapaian dan visi selain menghambat pertumbuhan, komunitas jenis ini cenderung juga bisa mempengaruhi kobaran api motivasi. Mimpi-mimpi besar yang kita bangun, bisa bergeser sedemikian rupa diatas teori pembenaran yang bernama rasionalitas maupun kenyataan hidup.


Visi-visi hebat yang tadinya terasa begitu mungkin untuk dijangkau, setelah bersinggungan dengan komunitas model ini, seringkali menjadi kabur Dan terlihat begitu jauh hanya karena komunitas rata-rata ini yang seringkali justru berisi orang orang pintar secara akademik, tajam dalam berpikir dan relatif cakap dalam profesinya, tapi sebetulnya miskin secara visi Dan lemah dalam daya terobos. Semakin lama bergaul dengan mereka yang rata-rata tersebut, maka semakin bertumbuh-lah pemikiran didalam kepala hal hal yang sebelumnya kita abaikan sama sekali seperti;

Bahwa keahlian berbisnis adalah berbentuk Gen yg diwarisi dari generasi ke generasi melalui hubungan darah atau ras. Dimana mereka yang tidak mewarisi Gen dagang atau Gen bisnis, kecil kemungkinan menjadi pengusaha besar.

Pencapaian bisnis hebat hanya mungkin terjadi pada mereka yang datang dari keluarga bermodal keuangan hebat, karena mana Ada sih bisnis yang benar benar hebat yang bisa tumbuh oleh sekedar semangat kuat dengan modal keuangan yang cenderung hanya modal dengkul?

Bisnis yang berhasil hanya bisa dibangun diatas koneksi yang kuat yang tentunya harus dibangun diatas investasi keuangan yang tidak kecil untuk memeliharanya. Tanpa koneksi yang kuat, seberapa besar sih bisnis baru kita bisa tumbuh?

Di lain sisi, orang orang gagalpun bisa memetik banyak sekali pelajaran berharga, tetapi memetik pelajaran dengan menjadi lengket adalah 2 issue yang sama sekali berbeda.
Bergaul dengan orang orang hebat, memang tidak membuat bisnis-bisnis kita secara otomatis langsung menjadi hebat, hanya saja dengan bergaul akrab dengan komunitas ini , atmosfir dan spirit mereka-mereka yang hebat dalam pencapaian, maupun kuat dalam visi umumnya bisa menular sedemikian rupa. Roh yang mempengaruhi semangat juang untuk menciptakan sesuatu yang benar hebat, yang mengatasi segala keterbatasan kita, akan lebih mudah untuk dibangkitkan dan dibakar.

Salah seorang pengarang buku yang tulisan tulisannya umumnya berfokus pada motivasi, pernah berkata bahwa 5 orang sahabat yang tepat lebih baik dari 50 sahabat yang bercampur aduk.

Dan sebagai penutup, Ada baiknya merenungkan sebuah peribahasa Bulgaria yang meneguhkan statement diatas;

Jika anda mendapatkan diri anda mengambil dua langkah maju dan satu langkah mundur, pastilah ini karena anda sudah menjalani pergaulan yang campur aduk didalam hidup anda.

disadur dari tulisan Wishnu iriyanto

Jumat, 09 Juli 2010

Silaturrahmi = Opportunity

Memang benar menjalin silaturahmi mempermudah urusan rezeki. Ajang mastermind pada hakekatnya adalah memanjangkan tali silaturahmi antara anggotanya, bergantian menjadi tuan rumah. 30 Mei 2010 lalu Pak Agus kebagian tempat menjadi tuan rumah mastermind. Hadir diantaranya Pak Rui, Pak Mualif, Pak Eko dan Pak Sangadi. Pak Sangadi yang tertarik dengan budidaya kelinci begitu antusias menceritakan kemajuan usaha yang dirintisnya setelah Juni kemarin resmi resign dari kantornya.

Dilain pihak, Pak Rui yang mencoba menambah daya tarik studio dan sekolah musiknya dengan kantin disebelah studionya terkendala dengan pengelola usaha makanannya, yaitu angkringan Jogja. Pemilik angkringan tsb tidak bisa konsisten dengan usahanya, satu minggu buka, satu minggu tutup. Terakhir, satu minggu buka dua minggu tutup. Ini adalah masalah klasik untuk pengusaha kuliner dimanapun yang masih bekerja ditempat lain sehingga urusan usaha ditangani oleh karyawannya. Lain halnya dengan kavling sebelah kiri yang dijalankan Cak Narto, setiap malam ramai pengunjung menikmati menu angkringan sambil lesehan ditempat parkir Ruko Pavilion Niaga.

Entah mengapa Pak Eko berceletuk: "Kenapa gak diserahkan ke Mas Gun aja buat ngelolanya?"

Semua perhatian peserta mastermind langsungtertuju ke arah saya.

"Gimana Mas Gun, sanggup?" tanya Pak Rui.

Terdiam sejenak, lalu menyanggupi usulan tsb.


Tampak depan JM Music & Studio

Konsepnya adalah tenda kafe ala lesehan. Areal hijau pertokoan yang saat itu tidak terurus, ditumbuhi rumput setinggi lutut akan dibuatkan menjadi taman yang asri dengan 5 buah tenda yang bisa dibongkar pasang. Salah satu tenda disediakan khusus bagi pengunjung yang ingin bernyanyi atau bermain musik. Adanya fasilitas free hotspot dan life music seminggu sekali akan menjadikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.


Areal hijau dan space yang akan dijadikan kantin/kafe mulai dirapikan
Akhirnya ditetapkan 10 Juli 2010 sebagai launching JM Cafe. Segera kita bergerak cepat.